membisikkan inspirasi, tips bisnis dan investasi secara copas

Saat ini, startup teknologi atau perusahaan rintisan buatan entrepreneur asal Indonesia makin dilirik oleh investor asing. Tingginya penetrasi internet masyarakat Indonesia, populasi yang besar, serta pertumbuhan perusahaan rintisan digital yang masif menjadi daya tarik tersendiri buat para pendiri bisnis dan pemodal luar negeri.

Selain terasa menyenangkan, punya startup yang berhasil sukses bisa memberikan kepuasan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Usaha dan kerja keras kita dalam membangun bisnis selama ini, terbayar impas.

Hanya saja, para investor itu tak akan serta-merta memberikan suntikan dana untuk startup tanpa mengecek kredibilitas bisnisnya terlebih dahulu. Karena itulah, punya rekam jejak perusahaan yang baik, merupakan hal yang penting untuk diperhatikan oleh para entrepreneur. Agar tak keliru melangkah, yuk perhatikan kunci sukses membangun startup berikut.

Mulai dari ide simpel

Bingung mau membuat produk atau layanan apa yang cocok untuk dijual? Daripada pusing-pusing, kenapa tak coba untuk memulainya dari hobi kamu? Karena sebagai pebisnis, kita akan dituntut untuk bekerja 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Misalnya, kamu hobi bermain basket maka bisa dimulai dengan membuat sebuah situs online yang menjual jersey, sepatu dan berbagai aksesori lainnya yang biasa dipakai para atlet.

Bayangkan jika kamu membisniskan sesuatu yang tidak kamu suka? Oleh sebab itu, sesuaikan usaha yang akan dibuka dengan kemampuan, minat dan bakat yang kamu miliki. Namun, tentu dengan tetap memerhatikan selera pasar dan peluang yang ada.

Buat keunikan

Keunikan ini diperlukan supaya bisnis yang kamu miliki dapat menawarkan sesuatu yang berbeda, yang selama ini belum pernah diberikan oleh para kompetitor kamu kepada pelanggannya. Kalau hanya sekedar menawarkan produk atau layanan yang sama, akibatnya kita perlu bersaing harga dengan para kompetitor. Tapi, kalau kita punya sesuatu yang berbeda yang tidak dimiliki para pesaing, orang-orang pasti akan memilih kita, berapapun harga produk atau layanan yang dipatok.

Unik itu juga tidak melulu harus datang dari bentuk produknya. Tapi, unik juga bisa berasal dari kombinasi layanannya. Misalnya, kamu akan berbisnis paket perjalanan untuk mahasiswa. Selama ini para pesaing sudah membuat paket untuk tur keliling ke kampus-kampus di negara tujuan, nah kita bisa membuat paket jalan-jalan sambil belajar di masing-masing kampus, walaupun mungkin hanya beberapa jam saja. Oleh karena itu, kemasan dan deskripsi produk dan layanan itu sangat penting bagi pembeli, terlebih ketika kita memang menjalankan bisnis online.

Jangan takut ketika tidak punya modal

Modal merupakan faktor penting dalam memulai usaha sendiri. Modal bisa didapat dari tabungan sendiri, investor atau pinjaman bank. Namun, jika modal kita belum cukup tapi tetap tak ingin berhutang, kita bisa juga membuat startup yang lini bisnisnya tanpa modal besar, sehingga cukup menjadi reseller (pengecer) suatu produk atau layanan.

Contohnya, apabila kita mau mendirikan sebuah situs online penjualan susu yang diantar ke rumah-rumah. Kamu bisa bekerjasama dengan sebuah perusahaan susu ternama, sehingga yang perlu kita lakukan tinggal mempromosikan produk tersebut di situs online milik kita. Selanjutnya, kita bisa menikmati komisi dari setiap penjualan produk tersebut.

Sebagai tips, sekalipun sudah menangguk untung besar dari bisnis jangan terburu-buru untuk menikmati hasilnya dengan cara yang konsumtif. Cobalah untuk selalu berpikir tentang re-investasi bisnis, misalnya dengan memperluas usaha atau membuka cabang baru.

Usaha yang legal itu lebih baik

Jadikan usaha kamu sebagai usaha yang legal dan diakui secara hukum. Langkah awal tentukan struktur hukum, pilih nama untuk bisnis yang didirikan, setelah itu daftarkan nama ke Ditjen Hak Kekayaan Intelektual sebagai merek dagang resmi dan sah di mata hukum. Dengan begitu kamu akan bisa menuai keuntungan jangka panjang. 

Selain kita bisa menjalankan bisnis dengan aman dan nyaman, pelanggan kita juga akan merasa lebih tenang jika membeli produk atau layanan dari bisnis yang sudah jelas legalitasnya, dibandingkan dengan membeli dari sebuah perusahaan tanpa izin usaha.

Totalitas dalam membesarkan bisnis

Saat berbisnis, kita tak bisa setengah-setengah. Pastikan kamu serius dan fokus untuk membangun bisnis ini. Artinya, kita harus benar-benar sepenuh hati terjun ke dalamnya secara konsisten dan tekun agar dapat menghadapi semua kendala yang mungkin muncul saat berbisnis.

Berdasarkan cerita para entrepreneur sukes, membangun sebuah usaha hingga sukses tidaklah mudah, selalu ada hambatan serta risiko kegagalan yang bisa datang kapan saja. Karena itulah, tetaplah semangat dan positive thinking, selama kita menjalankan bisnis dengan cara yang baik tentu akan selalu ada solusi dari setiap masalah.

Namun ketika setengah-setengah, usaha yang kita curahkan pun tak akan maksimal dalam mengembangkan usaha. Hasilnya, ketika menemui kegagalan kita akan mudah menyerah dan putus asa.

Triknya, tak perlu gengsi untuk belajar dan mengamati pengusaha yang telah sukses dengan bidang yang sama. Dengan memperdalam pengetahuan mengenai semua hal yang berhubungan dengan bisnis yang kita jalankan, produk dan layanan yang dihasilkan pun bisa lebih inovatif.

Sumber

Karena tahu betul nilai kerja keras, para miliarder dunia ini enggan mewariskan seluruh hartanya kepada keturunannya. Mereka ingin anak-anaknya turut menjunjung tinggi nilai tersebut.

Di sisi lain, mereka tidak segan-segan untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya itu ke lembaga-lembaga non-profit. Tindakan ini dilakukan mereka sebagai upaya filantropi untuk membantu kalangan yang membutuhkan.

Penasaran siapa saja mereka? Simak penjelasannya berikut ini.

Warren Buffett

Warren_Buffett_KU_Visit

Seperti dikutip dari artikel “Should You Leave It All to the Children?” yang dimuat oleh Fortune secara online, salah satu orang terkaya dunia Warren Buffett menjelaskan alasannya untuk tidak mewariskan seluruh kekayaannya kepada anak-anaknya.

“Anak-anak saya akan membuat kekayaannya sendiri dan mereka tahu saya mendukung mereka untuk melakukan pekerjaan apa pun yang ingin mereka lakukan,” kata Buffett. Meskipun demikian, Buffett menjelaskan bahwa ia tetap mewariskan sebagian hartanya kepada anak-anaknya dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sebagai investor sangat kaya dan dermawan, Buffett telah berjanji untuk memberikan 99% dari kekayaannya, baik selama hidupnya atau ketika ia telah meninggal dunia. Dia mulai dengan menjanjikan 83% dari ke Gates Foundation, seperti dikutip oleh Business Insider dari majalah Fortune.

Michael Bloomberg

Michael_R_Bloomberg

Raja media Michael Bloomberg telah berjanji untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya. Bahkan, hingga saat ini ia telah mendonorkan dana lebih dari US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun untuk almamaternya, Universitas Johns Hopkins.

Melalui yayasannya, Bloomberg Philanthropies, ia turut mendonasikan atau menjanjikan sejumlah uang untuk disumbangkan ke beberapa organisasi yang berhubungan dengan kesehatan, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Campaign for Tobacco-Free Kids serta Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Gene Simmons

Gene Simmons and Wolfgang Puck Host Rocktoberfest Opening Night at L.A. Live in Los Angeles on October 15, 2012

Dibesarkan oleh seorang ibu tunggal, bassis grup band rock Kiss ini merasakan betul bagaimana nilai kerja keras telah berpengaruh besar dalam kehidupannya. Itulah sebabnya, ia mengatakan dalam sebuah wawancara televisi, anak-anaknya tidak akan menjadi kaya dengan mengandalkan warisan dari dirinya. (Baca juga: Hobi “Nyeleneh” Para Rocker Dunia)

Lebih jauh lagi, ia menjelaskan mereka akan menerima warisan dalam jumlah kecil. “Mereka harus dipaksa untuk bangun dari tempat tidurnya dan pergi keluar (rumah, red) serta bekerja dan membuat penghasilan melalui cara mereka sendiri,” kata Simmons.

Walaupun dia belum memutuskan apa yang akan ia lakukan dengan kekayaannya, namun saat ini ia telah mensponsori lebih dari 140 anak-anak di Afrika melalui LSM ChildFund.

Bill Gates

Bill_Gates_June_2015

Bill Gates merupakan salah satu orang terkaya sekaligus terpopuler di dunia. Tapi, dia dan istrinya, Melinda, tidak tertarik untuk menggunakan uang mereka dalam keperluan memuaskan diri sendiri secara berlebihan atau mewariskannya untuk tiga anak mereka.

“Aku tahu, aku tidak berpikir itu ide yang baik untuk memberikan uang kepada anak-anak saya. Itu tidak akan baik untuk anak-anak saya atau masyarakat,” katanya kepada tabloid Inggris The Sun pada tahun 2010.

Sebaliknya, mereka mendirikan sebuah yayasan yang diberi nama Bill & Melinda Gates Foundation pada tahun 1994. Pada tahun 2013, yayasan ini memiliki aset senilai lebih dari US$ 37 miliar atau sekitar Rp 520 triliun.

Yayasan bahkan telah memulai sebuah program untuk mengajak para orang terkaya dunia lainnya untuk bergabung bersama mereka dalam mendonorkan sebagian kekayaannya untuk masyarakat yang membutuhkan. Program ini diberi nama “The Giving Pledge”.

Jackie Chan

Jackie_Chan_Cannes

Bintang film terkenal asal Hong Kong ini mengumumkan pada 2011 bahwa ia telah memutuskan untuk memberikan setengah kekayaannya untuk kegiatan amal saat ia meninggal dunia. Chan  juga menambahkan bahwa ia tidak berencana untuk meninggalkan kekayaan hingga jutaan dolar kepada anaknya, Jaycee.

“Jika dia mampu, dia bisa menghasilkan uangnya sendiri. Jika tidak, maka ia hanya akan membuang-buang uang saya,” kata Chan seperti dikutip dari Channel NewsAsia.

Ia mendirikan yayasan amalnya sendiri yang diberi nama Jackie Chan Charitable Foundation pada tahun 1988 untuk membantu orang miskin di Hong Kong. Hingga saat ini, peranan yayasan tersebut telah diperluas hingga memberikan bantuan medis di daerah yang terkena bencana serta membantu berbagai kegiatan seni.

George Lucas

George_Lucas_cropped_2009

Sutradara dan kreator Star Wars, George Lucas, telah bergabung bersama Bill Gates dan Warren Buffet dalam program “The Giving Pledge” sejak bulan Juli 2010. Pada saat itu, itu menjanjikan untuk menyumbangkan setidaknya setengah dari kekayaannya ketika ia meninggal.

“Saya mendedikasikan sebagian besar kekayaan saya untuk meningkatkan pendidikan,” tulis Lucas dalam surat janjinya, seperti dikutip dari artikel “Donating Star Wars Billions Will Make George Lucas One Of The Biggest Givers Ever” yang dimuat oleh Forbes secara online.

Walaupun demikian, pada bulan Mei 2015 ini CNBC dan Spectrem Group melansir hasil survei yang menunjukan bahwa orang-orang kaya AS seperti Warren Buffett dan Bill Gates, yang mengatakan mereka berencana meninggalkan hampir semua kekayaan mereka untuk amal adalah minoritas.

“Ini menunjukkan bahwa orang-orang yang sangat terlihat karena mengatakan mereka akan meninggalkan semua hartanya untuk amal ternyata tidak mewakili kebanyakan orang kaya di Amerika Serikat,” kata George Walper, Presiden Spectrem Grup, seperti dikutip dari artikel “Millionaire kids to inherit most of their parents’ fortunes” yang dimuat oleh CNBC secara online.

Sumber

Kurang pengetahuan tentang teknologi bukan menjadi penghalang menciptakan startup yang berkualitas / Pixabay
Belajar dari Co-founder hellocompass dan alumni Venture for America Mike Wilner

Kurang pengetahuan tentang teknologi bukan menjadi penghalang menciptakan startup yang berkualitas / Pixabay

Dalam kesempatan Echelon 2016 lalu, Co-founder dan CEO Dicoding Narenda Wicaksono sempat menyebutkan bahwa hampir 100% founder startup teknologi  memiliki pengetahuan dan pengalaman sebagai Coder. Jika melihat fakta yang disebutkan tentunya membuat Anda calon founder dan CEO startup yang tidak memiliki latar belakang pendidikan hingga pengetahuan sebagai seorang developer dan programmer, cukup khawatir dengan rencana yang ada.

Namun, tidak demikian dengan pengalaman Co-founder hellocompass.com dan alumni Venture for America Mike Wilner. Dalam tulisannya, Mike yang tidak memiliki latar belakang sebagai developer dan programmer, menjadikan ‘kekurangan’ tersebut sebagai pemicu untuk bisa mendirikan startup teknologi yang berkualitas.

Berikut ini adalah empat cara membangun startup yang diterapkan oleh Mike:

Fokus kepada penjualan

Ketika seorang pendiri tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat aplikasi atau tampilan situs yang memberikan user experience terbaik, itu bukanlah hambatan untuk bisa menciptakan startup teknologi yang baik.

Alihkan perhatian Anda kepada bidang lain yang cukup Anda kuasai dan tentunya mudah untuk diimplementasikan, yaitu berjualan. Dengan demikian Anda bisa mulai mendapatkan feedback serta respon dari konsumen yang Anda incar.

Memanfaatkan tools yang ada

Saat ini sudah banyak tools yang bisa digunakan untuk membuat sebuah platform yang bisa menjadi tahap awal membangun startup teknologi. Dari sana, Anda masih bisa membuat prototipe platform yang ingin Anda ciptakan.

Dalam kasus Mike Wilner, ia memanfaatkan Google Sheet, Streak, Typeform dan Zapier untuk memudahkan konsumen mengenal dan mengetahui lebih jauh seperti apa produk yang Anda ingin tawarkan. Coba temukan tools yang relevan dengan produk yang ingin Anda luncurkan dan bisnis Anda bisa berjalan hingga mendapatkan traksi.

Menggunakan traksi untuk menarik perhatian Co-founder teknis

Jika Anda mampu menjalankan bisnis dengan teknologi yang terbilang minim namun mampu mendapatkan jumlah pelanggan yang siginifikan dan traksi yang besar, artinya bisnis Anda telah berhasil di validasi. Gunakan kesempatan tersebut untuk menarik perhatian  developer, programmer, hingga Co-Founder yang memiliki pengalaman dan pengetahuan cukup seputar teknis.

Saat ini memang cukup sulit untuk merekrut tenaga ahli developer dan programmer. Namun, jika startup Anda memiliki potensi dan cukup menarik untuk dikembangkan, percayalah tenaga ahli di bidang teknologi akan datang secara alami untuk bergabung dengan startup Anda.

Uji coba produk Anda

Bila Anda telah menemukan tim developer, programmer, atau seorang Co-Founder yang cukup andal di bidang teknis, hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah tahap uji coba produk. Akan ada feedback dan respon negatif dari pasar yang Anda targetkan. Jangan patah semangat. Gunakan kesempatan tersebut untuk terus menguji dan melakukan koreksi hingga pada akhirnya produk Anda bisa berfungsi dengan baik.

Untuk membuat startup teknologi membutuhkan persiapan serta mental yang cukup tebal. Jangan jadikan alasan tidak memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman sebagai ‘coder’ menghambat keinginan Anda untuk membangun startup.

Sumber

membangun startup

Pada umumnya seorang CEO startup biasanya memiliki kemampuan dan pengalaman sebagai Coder. Menurut Co-founder dan CEO Dicoding Narenda Wicaksana, menyebutkan bahwa hampir 100 persen founder startup teknologi memiliki kemampuan atau pengalaman sebagai coder sebelumnya. Lantas, apakah orang yang tak memiliki basik coder tidak bisa mengembangkan, tidak juga. Pernyataan yang diungkapkan Narenda tersebut menyebutkan hampir 100 persen, artinya masih ada sedikit celah bagi Anda yang tidak mengetahui dunia coding yang ingin mendirikan sebuah #startup.

Lalu bagaimana caranya mengembangkan startup tanpa adanya bekal pengetahuan sebagai seorang programmer atau developer. Mike Wilner, seorang Co-founder dari hellocompass.com dan alumni dari Venture of America berbagi cara membangun startup tanpa pengalaman dan pengetahuan sebagai developer. Mike sendiri menyebutkan dalam tulisannya bahwa ia adalah seorang yang tak memiliki latar belakang sebagai developer maupun programmer. Nah, berikut ini adalah cara membangun startup yang diterapkan oleh Mike.

1. Utamakan Fokus Pada Penjualan

Siapapun Anda yang ingin mengembangkan startup namun tak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai aplikasi, itu sebenarnya bukanlah hambatan dalam menciptakan startup teknologi yang baik. Anda tetap bisa mendirikan dan mengembangkan startup, caranya adalah dengan mengutamakan sesuatu yang Anda kuasai misalnya dengan berjualan.

Dengan cara ini Anda bisa mulai mendapatkan feedback dan respon dari konsumen target Anda. Dari situ kemudian Anda bisa memulai mengembangkan startup yang Anda inginkan, dan sedikit demi sedikit mulai belajar juga mengenai seluk beluk aplikasi.

2. Maksimalkan Pemanfaatan Tools yang Sudah Ada

Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk memulai mendirikan startup adalah dengan memanfaatkan tools yang sudah ada. Saat ini sudah ada banyak tool yang bisa digunakan untuk membuat platform yang bisa menjadi tahap awal dalam membangun sebuah startup #teknologi. Dari situ kemudian Anda masih bisa membuat sebuah prototipe platform yang ingin Anda ciptakan.

Dalam hal ini Mike mencontohkan ia memanfaatkan Google Sheet, Streak, Typeform dan Zapier yang digunakan untuk memudahkan konsumen mengenal produk yang Anda tawarkan secara lebih jauh. Jadi jika Anda ingin segera membangun startup, coba mulai sekarang carilah beberapa tools yang relevan dengan produk yang ingin Anda kembangkan.

3. Tarik Perhatian Co-Founder Teknis Dengan Pencapaian Startup

Anda harus menyadari bahwa Anda lemah dalam hal teknis saat mengembangkan startup teknologi. Untuk tetap bisa bersaing dan tetap eksis, maka Anda harus merekrut orang yang memiliki kemampuan sebagai seorang developer atau programmer. Nah, cara yang bagus untuk menarik orang pada bidang ini adalah dengan menunjukkan pencapaian startup yang baru saja Anda kembangkan.

Jika Anda mampu menunjukkan pada mereka bahwa dengan teknologi yang bisa dibilang minim saja bisa mendapatkan pelanggan yang besar, apalagi jika dilengkapi dengan ahli developer dan programmer, tentu ini adalah potensi yang luar biasa. Hal itu biasanya akan bisa menarik perhatian bagi para programmer dan developer untuk bergabung dengan startup Anda.

4. Selalu Lakukan Uji Coba Pada Produk Anda

Hal ini harus Anda lakukan, ketika misalnya nanti Anda sudah memiliki tim yang lengkap, Anda memiliki Co-Founder di bidang teknis yang andal, maka Anda tidak boleh melupakan tahap uji coba produk. Akan selalu ada feedback negatif dari pasar, namun jangan menyerah dan patah semangat, jadikan itu sebagai media untuk menguji dan melakukan koreksi perbaikan pada produk Anda.

Proses seperti inilah yang nantinya akan membuat produk Anda menjadi lebih baik dan kemudian bisa membawa pelanggan semakin banyak menyukai produk Anda.

5. Seberapa Besar Tekad Andalah yang Menentukan Kesuksesan

Membangun sebuah startup itu adalah pekerjaan yang sulit yang membutuhkan tekad kuat dan mental baja. Terlebih jika tidak memiliki modal kemampuan sebagai coder, programmer ataupun developer. Namun demikian jangan jadikan kelemahan yang ada pada diri Anda itu semua sebagai alasan untuk menghambat keinginan Anda mendirikan startup.

Justru kelemahan yang ada pada Anda tersebut jadikan sebagai pemantik semangat Anda dalam mengembangkan startup. Kelemahan itulah yang seharusnya membuat semangat Anda berlipat-lipat dalam membangun startup. Buktikan bahwa Anda pun juga mampu mendirikan startup teknologi yang bagus untuk masyarakat.

Sumber

Anda mungkin sudah sejak lama memimpikan ingin memiliki bisnis sendiri, namun belum berani mewujudkannya. Cobalah simak dulu beberapa alasan untuk memulai bisnis sendiri berikut ini, siapa tahu bisa menginspirasi Anda.

Kepuasan pribadi
Saat memutuskan untuk memulai bisnis sendiri, pasti Anda akan memilih bidang yang memang Anda minati. Dengan mengerjakan sesuatu yang Anda sukai tentu saja akan membawa kepuasan bagi pribadi Anda sendiri. Jika minat Anda sudah jelas, Anda pun tak akan kesulitan untuk menentukan bidang bisnis yang akan dibangun.

Menjadi bos untuk diri sendiri
Salah satu keuntungan memiliki bisnis sendiri adalah Anda bisa menjadi bos untuk diri sendiri. Anda yang akan mengatur jadwal, sesuai dengan kenyamanan Anda bekerja. Anda pula yang mengatur tenggat waktu. Namun di satu sisi, Anda juga harus bisa disiplin, karena salah pengaturan waktu bisa berakibat buruk bagi bisnis Anda.

Bisa kreatif
Anda pun bisa melepaskan sisi kreatif Anda saat bekerja sendiri. Jika bekerja dengan orang lain membuat Anda merasa terkurung dan tidak bebas berekspresi, maka memiliki bisnis sendiri adalah kebalikannya.

Menguntungkan
Tidak harus memiliki bisnis besar untuk mendapatkan untung. Banyak bisnis kecil yang juga mendapatkan laba, walaupun mungkin proses di awalnya cukup sulit. Bukan tidak mungkin bisnis pemula Anda juga bisa menjadi besar. Tentu saja dengan ketekunan dan usaha dalam menjalankannya, bisnis Anda pun bisa meraih keuntungan.

Bisa menjadi karier kedua
Jika Anda belum yakin untuk meninggalkan karier Anda sebagai pekerja kantoran, maka jadikan bisnis sebagai karier kedua Anda. Mungkin akan terasa sulit untuk menjaga keduanya tetap seimbang. Karena itu, Anda harus berusaha mengatur waktu sebaik mungkin antara keduanya dan tentukan mana yang jadi prioritas pendapatan utama. (as/kabar24)

Sumber

Start up business

Start up business

Usaha atau bisnis dewasa ini semakin diminati masyarakat. Banyak orang yang memiliki pemikirian bahwa seharusnya setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, orang sudah harus membuka usaha atau bisnis sendiri. Mendirikan usaha dan membuka lapangan kerja memang sudah tugasnya orang terdidik, bukan malah memperbesar angka “pengangguran”.

Banyak orang yang tidak tahu bagaimana membangun sebuah bisnis atau usaha. Jika sudah berbicara soal usaha atau bisnis, kebanyakan orang langsung berfikir tentang keterbatasan “modal”. Padahal, saat Anda memiliki modal mumpuni sekalipun, Anda akan bingung dan takut untuk memulai sebuah usaha atau bisnis.

Mulailah membangun usaha atau bisnis dari SEKARANG, apapun kondisi yang sedang Anda alami. Saya yakin, karena Anda telah berminat membaca artikel berjudul “Membangun Sebuah Perusahaan Start Up (Rintisan)” ini, maka dapat dipastikan Anda memiliki minat untuk membangun sebuah usaha atau bisnis impian Anda sendiri. Lalu Apa saja yang dibutuhkan untuk membangun perusahaan Start Up (Rintisan)? Berikut ini adalah beberapa hal yang jauh lebih penting ketimbang sekedar “Modal”:

1. Mindset (Pola Pikir)
Miliki mindset atau pola pikir wirausahawan. Lulus pendidikan tinggi dibidang apapun, jika Anda memiliki kesempatan, segera realisasikan. Jika Anda adalah orang yang termasuk “pemburu portofolio”, pahamilah bahwa portofolio bukan soal Anda pernah kerja dimana, dan se-bonafit apa perusahaan tempat Anda bekerja. Akan tetapi, portofolio itu soal apa yang Anda kerjakan dan sebaik apa hasil pekerjaan Anda. Portofolio adalah karya, bukan deretan catatan perjalanan hidup yang penuh gengsi. Jika Anda berkarya, maka Anda bernilai. Semakin baik hasil karya Anda, maka semakin tinggi nilai Anda. Jika Anda membuat satu produk, maka produk Anda memiliki harga. Semakin baik produk Anda, semakin mahal pula harga produk Anda. Tak perlu takut jika produk Anda tidak sebagus produk orang lain, yang terpenting adalah proses perbaikan dan penyempurnaan produk Anda terus berjalan. Mindsetnya adalah ciptakan sesuatu yang bermanfaat dan terus lakukan penyempurnaan.

2. Mental
Miliki mental yang kuat.Yakinlah pada kemampuan Anda. Apapun dan siapapun yang menjatuhkan mental Anda, selalu tegar dan yakin. Kesiapan mental sangat penting dan wajib diketahui bahwa merintis perusahaan itu tidak mudah dan tidak cepat. Bahkan Anda mungkin butuh kerja yang lebih keras ketimbang kerja dimana pun, dan waktu yang bertahun-tahun untuk menjamin perusahaan Anda mampu bertahan dan berkembang pada kesempatan berikutnya. Hal yang terpenting adalah miliki mental yang kuat untuk survice dan grow.

3. Ide Besar dan Eksekusi
Ide lebih mahal dari aset apapun yang dimiliki serorang wiarausahawan. Dalam menemukan ide usaha atau bisnis bukan seberapa jenius Anda, siapapun yang jeli dalam melihat suatu permasalahan dan memikirkan solusinya. Jika Anda dapat menemukan satu solusi dari suatu permasalahan, bersiaplah untuk mendapatkan ide usaha atau bisnis dari situ. Setelah Anda mendapatkan ide, lakukan bagian terpentingnya, yaitu eksekusi, laksanakan, atau realisasikan ide itu, maka Anda akan resmi menjadi pemilik perusahaan start up (rintisan)

4. Skill dan Kapasitas
Kenali betul kemampuan (Skill) Anda dan ketahui sejauh mana kapasitas Anda. Anda mungkin seorang founder dari ide besar usaha Anda dan kebetulan usaha Anda cocok dengan skill yang Anda miliki. Akan tetapi, Anda harus ingat bahwa Anda bukan seorang superman. Anda tidak mungkin melakukan semuanya sendirian. Maka dari itu, kenali skill Anda dan ketahui kapasitas Anda. Mulailah berpikir untuk membentuk tim manajemen untuk melengkapi pos-pos kerja perusahaan Anda. Misalnya, Anda seorang pembuat produk, Anda tentu tidak mengetahui tentang cara mengatur keuangan perusahaan, itu sebabnya Anda mengajak seorang teman yang mengerti betul soal akuntansi. Dan begitu juga dengan pos-pos kerja lainnya.

5. Strategi Bisnis dan Rencana Besar
Ini memang soal rintisan atau start up. Tapi Anda harus berpikir besar. Mulailah berpikir untuk mengembangkan usaha Anda, bagaimana menjual produk Anda, bagaimana melakukan perbaikan dan penyempurnaan produk Anda, langkah apa saja yang harus diambil untuk mengurus legalitas perusahaan Anda. Pikirkan juga soal strategi binis Anda dan rencana besar Anda yang akan Anda capai dalam mengembangkan usaha Anda. Karena semuanya kembali lagi pada mindset di awal tadi. Perusahaan rintisan akan terus membutuhkan perbaikan, perbaikan dan perbaikan demi kesempurnaan produk ataupun prototipe yang telah Anda rintis. Strategi bisnis dan rencana Anda akan menjadi nyawa Anda saat menjalankan, mempertahankan, dan mengembangkan perusahaan rintisan (start up) Anda.

Itulah beberapa hal yang Anda perlukan untuk membangun perusahaan start up atau rintisan. Bahkan perusahaan sebesar Google sekalipun pasti melalui proses rintisan atau start up ini. Jika Anda telah memiliki dan menyiapkan hal-hal tersebut dengan baik, maka bersiaplah untuk menjadi pemilik perusahaan besar. Soal modal? Bersiap pula untuk menerima banyak tawaran dari para investor yang tertarik dengan kecemerlangan dan kesiapan perusahaan start up Anda.

 Sumber

Sejatinya pendiri dan pemilik perusahaan itu adalah lulusan MBA atau MM, dan bukan yang minim pengalaman. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang bersifat praktikum, mereka akan dengan lebih mudah menciptakan dan menjalankan sebuah bisnis dan perusahaan. Akan tetapi pada kenyataannya multi bilioner juga banyak yang datang dari kalangan yang bukan dari sekolah bisnis, bahkan drop out dari sekolah atau kampusnya. Bagaimana bisa?

Punya ide? Punya kesempatan emas? Atau justru keadaan yang membuat kita “tak sengaja” menjadi seorang entrepreneur? Semua orang punya kesempatan yang sama untuk menjadi seorang enrepreneur, tapi banyak orang yang akhirnya mundur karena ketakutan akan minimnya pengalaman mereka.

Tokoh seperti Mark Zuckerberg, founder Facebook, adalah satu dari sekian banyak entrepreneur sukses yang mulanya sangat minim pengalaman bisnis. Ini adalah beberapa tips yang disimpulkan dari beberapa pengalaman mereka yang berhasil menciptakan bisnis besar walau belum punya pengalaman berbisnis :

1. Cari bahan bacaan yang mengangkat tema-tema entrepreneurial atau kewirausahaan

Bacaan-bacaan kita sebenarnya berpengaruh besar pada diri kita, bahkan hingga ke alam bawah sadar kita. Baca hal-hal yang inspiratif, maka kita akan terinspirasi. Baca hal-hal yang memotivasi, maka kita akan termotivasi. Baca pengalaman-pengalaman entrepreneur sukses, maka kita akan (paling tidak) tau jalannya untuk jadi entrepreneur sukses.

Dari bacaan-bacaan tersebut, kita belajar banyak hal. Memang ada kata-kata bijak seperti “guru terbaik adalah pengalaman”. Akan tapi, jika kita mengetahui pengalaman orang lain yang telah terbukti kredibilitasnya itu lebih baik lagi, sehingga kita bisa menghindari lubang-lubang yang pernah menjebak entrepreneur lain.

2. Cari seorang mentor yang sudah terbukti kesuksesan bisnisnya

Kritislah pada pada apapun yang kita baca dan kita dengar. Banyak orang yang senang menganjurkan ini dan itu, namun dirinya sendiri belum pernah mengalaminya. Sementara mentor sejatinya sudah makan asam garam dunia bisnis yang cukup banyak. Dan pengalaman mentor-mentor ini akan bermanfaat sekali untuk kita “first time enrepreneur” sebagai masukan atau nasihat bisnis kita.

3. Akuilah kalau kita minim pengalaman dan jangan berlagak tahu segalanya

Asertif sangat penting bagi kita enrepreneur pemula. Karena sikap asertif bisa berdampak positif sekali pada kita. Begitu juga sebaliknya, jika kita berlagak tahu segalanya, maka tak akan ada orang yang mau membantu kita. Tak perlu malu menanyakan hal-hal yang sepele sekalipun. Mengapa ini penting? Karena banyak enrepreneur pemula yang terlalu percaya pada dirinya sendiri dan justru terperangkap dalam ke-”sok”-tahuannya sendiri. Hindari kondisi seperti ini, bersikaplah asertif, temui orang-orang hebat, pelajari apapun yang bisa kita pelajari dari mereka, dan jangan pernah anggap remeh orang lain.

4. Selalu perbaharui pengetahuan kita mengenai pasar industri bisnis kita

Apa yang sedang terjadi pada industri bisnis kita? Jangan sampai kita melupakan market dan industri kita. Jika sampai kita tidak “well-informed”, kita akan ketinggalan trend bisnis bahkan kehilangan potensi bisnis yang besar. Maka dari itu, setiap entrepreneur pemula wajib untuk terus mengikuti perkembangan berita seputar industri bisnisnya. Banyak entrepreneur yang melupakan ini dan justru asik mengembangkan produknya sendiri, tanpa sadar market atau industri mereka sudah berubah.

Semoga tips-tips di atas dapat bermanfaat untuk kita semua yang hendak memulai bisnis namun ketakutan akan minimnya pengalaman yang kita miliki. Tak perlu khawatir, selama ada kemauan untuk berkembang dan belajar, tentu ada jalan yang mengantarkan kita kepada kesuksesan. Dan hebatnya lagi, sudah banyak yang membuktikannya.

Sumber

Leader, pemimpin, CEO

Mark Zuckerberg, Larry Page, dan Evan Spiegel merupakan deretan CEO muda, cerdas, dan kaya. Di saat rekan-rekan sebaya mereka susah payah membangun karier, mereka sudah merasakan empuknya kursi sebagai pemimpin perusahaan.

Bukan rahasia lagi kalau pendapatan seorang CEO memang sangat besar. Namun tanggung jawab dan level stres mereka juga besar. Karena inilah hanya orang yang benar-benar layak yang dipercaya memimpin sebuah perusahaan.

Cara paling cepat menjadi bos memang dengan mendirikan perusahaan sendiri. Tapi bagaimana dengan Anda yang sedang merintis karier di sebuah perusahaan? Jangan berkecil hati. Tidak ada yang tidak mungkin, meski artinya Anda harus bekerja lebih keras.

Menggunakan data dari ribuan pengguna, LinkedIn sebagai portal profesional di dunia kerja memetakan perjalanan karier para penggunanya hingga mencapai kesimpulan yang menarik.

LinkedIn menganalisis 459 ribu pengguna di seluruh dunia sejak tahun 1990 sampai 2010.

Teryata, sebanyak 64 ribu dari 459 ribu pengguna berhasil mencapai puncak karier.

Tim LinkedIn kemudian menganalisis berbagai latar belakang mereka seperti pendidikan, gender, pengalaman kerja, dan perjalanan karier. Dan hasilnya, kemungkinan untuk menjadi CEO hanyalah 14 persen.

Angka ini memang kecil. Tapi Anda bisa meningkatkan peluang karier Anda jika memiliki faktor-faktor sebagai berikut:

Lokasi

Di mana Anda tinggal dan bekerja rupanya cukup mempengaruhi karier, terutama jika Anda bekerja di perusahaan multinasional dan internasional. Bekerja di Jakarta misalnya, membuka peluang karier lebih besar daripada bekerja di Bogor.

Hal ini dipengaruhi karena kantor pusat dari perusahaan-perusahaan besar berada di ibu kota atau ibu kota provinsi. (Baca juga: 5 Risiko Bencana di Lokasi Kerja yang Sering Diabaikan Orang)

Matang di bidang yang ditekuni

Mengetahui bisnis luar dalam sangat meningkatkan peluang Anda untuk duduk di kursi empuk CEO. Pindah-pindah pekerjaan, apalagi pindang-pindah bidang memang membuat gaji Anda bisa naik drastis (terutama untuk fresh graduate dengan pengalaman kurang dari tiga tahun).

Namun jika Anda ingin serius menjadi eksekutif perusahaan, faktor kesetiaan akan dipertimbangkan selain pengalaman.

Akan tetapi jika kepindahan Anda masih berkutat antara sales, marketing dan finansial, alias bidang yang masih linear, Anda justru dinilai matang dan berpengalaman. Dengan syarat masing-masing bidang dileguti paling tidak selama tiga tahun.

Sayangnya gender berpengaruh

Kita masih hidup di era pria lebih berpeluang menjadi sukses daripada wanita, khususnya di dunia bisnis. Namun bukan berarti peluang wanita menjadi CEO jauh berbeda dari pria. Berdasarkan studi LinkedIn, wanita yang punya profil sama dengan pria rata-rata butuh 3,5 tahun pengalaman kerja lebih lama untuk menjadi CEO.

Gelar juga berpengaruh

Yang terakhir adalah gelar. Memang, gelar master tidak selalu menjamin kecakapan seseorang. Namun berdasarkan studi LinkedIn, rupanya hal ini cukup berpengaruh. Gelar MBA dan dari mana Anda mendapatkannya merupakan sebuah investasi. Jika Anda lulusan universitas prestisius, Anda akan semakin dipertimbangkan. (Baca juga: Deretan Universitas Terbaik di Dunia)

Bahkan menurut studi yang sama, memiliki gelar MBA dari lima jurusan populer bisa menaikkan peluang sama halnya dengan orang yang telah bekerja selama 13 tahun. Sedangkan peraih MBA dari universitas yang kurang populer hanya bisa meningkatkan peluang sama dengan orang yang lima tahun bekerja.

Lalu bagaimana dengan gelar yang lain? Mungkin bisa menolong, tapi tidak seampuh MBA. Jadi, jika Anda serius mengejar karier profesional, pertimbangkan untuk melanjutkan S2.

Sumber

Mendulang Rupiah Dari Bisnis Kesehatan

Bisnis di bidang kesehatan sangat menjanjikan karena jenis ini beragam. Mulai dari yang super canggih hingga yang tradisional. Cakupan pasarnya juga luas, dari bayi hingga usia lanjut. Keunggulan lain bisnis kesehatan, yaitu selama orang sakit ingin sehat dan orang sehat ingin tetap bugar, prospek bisnis kesehatan ini tak akan pernah mati. Setiap saat, pasti ada yang membutuhkan kesehatan dan tidak mengenal musim dan aman dari inflasi

Jenis bisnis kesehatan apa sajakah yang potensial mendulang rupiah? yaitu :

1. Kursi Pijat

Jika kita jalan-jalan di pusat perbelanjaan, kita akan temukan kursi-kursi khusus pijat. Bisnis ini sangat sederhana, dan tak membutuhkan modal terlalu besar. Anda bisa saja bermodal satu kursi pijat untuk memulai bisnis ini. Harganya sekitar Rp 5 juta. Untuk mencari yang murah Anda bisa dapatkan disini. Modal lainnya, menyewa tempat dan membayar listrik.

Bisnis ini pasarannya mulai dari anak-anak hingga usia lanjut. Targetnya, mereka yang kecapaian setelah jalan-jalan di pusat perbelanjaan. Tarif yang Anda patok, cukup Rp 5 ribu selama 15 menit. Untuk tambahan, Anda bisa tambahkan alat cek darah dan alat cek kadar gula darah, juga alat timbangan berat badan.

2. Fitnes

Fitnes adalah salah satu olahraga yang efektif untuk membentuk tubuh ideal. Saat ini, terutama di kota besar, orang ingin membentuk tubuhnya agar proporsional dan bisa menarik lawan jenis. Banyak sekali fitness center berdiri.

Untuk membangun bisnis fitnes, tentu saja Anda memerlukan tempat usaha yang strategis dan mendukung perkembangan bisnis Anda. Anda bisa memilih tempat di pusat kota, pusat perbelanjaan, atau di tengah perkampungan.

Bisnis ini membutuhkan peralatan utama, salah satunya barbel. Anda bisa bekerjasama dengan produsen alat fitnes yang sudah terpercaya. Kelengkapan alat menjadi salah satu syarat mutlak bisnis fitnes. Jika Anda punya cukup modal, membayar seorang trainer fitnes bisa mendukung keberhasilan bisnis Anda. Keuntungan didapat dari member bulanan ataupun tahunan yang  mengikuti fitnes tersebut juga Anda bisa mengenakan tarif khusus untuk konseling diet dan program training pembentukan tubuh ideal baik individu maupun perusahaan.

3. Apotek

Apotek adalah tempat resmi menjual obat-obatan. Bisnis ini cocok untuk Anda yang memiliki keahlian dan latar belakang pendidikan apoteker atau farmasi. Anda bisa bekerjasama dengan apotek yang sudah lama berdiri dan terkenal dengan sistem waralaba. Atau, membuka apotek sendiri dengan nama baru. Namun, masalahnya, masyarakat lebih percaya pada apotek yang sudah terkenal dibandingkan nama baru, karena berkaitan dengan kepercayaan individu akan kualitas barang yang dijual.

Obat-obatan yang lengkap menjadi salah satu syarat mutlak kesuksesan bisnis apotek. Selain obat yang sudah biasa masyarakat konsumsi, Anda dapat meningkatkan penjualan dengan menjual produk penunjang, seperti kosmetik, obat herbal, dan peralatan kesehatan.

Selain itu, Anda perlu perhatikan suplai obat-obatan. Masalah izin juga diperlukan untuk membangun bisnis apotek, seperti izin usaha dan izin apoteker.

4. Klinik

Klinik kesehatan sudah ramai dimana-mana, bisnis ini dibuka dari usaha patungan beberapa orang dokter, atau pribadi. Klinik kesehatan bisa didirikan dengan menyewa rumah toko atau memanfaatkan sebagian ruangan di rumah pribadi.

Keahlian dan pendidikan sebagai seorang dokter merupakan salah satu syarat sukses mendirikan klinik. Sebab, jika tampa pengetahuan tentang dunia kesehatan, maka akan sangat beresiko membuka bisnis ini, kesalahan diagnosa penyakit pasien dan kurang pemahaman penggunaan alat-alat kedokteran dengan penerapannya hingga korban pasien melayang. Akibatnya ijin usaha ini ditutup dan jeruji penjara siap menanti. Jika Anda bukan seorang dokter, berarti Anda harus membayar beberapa orang tenaga dokter untuk bekerja di klinik.

Jenis klinik juga harus Anda tentukan. Anda bisa memilih bidang kesehatan yang Anda kuasai. Misalnya, klinik kesehatan gigi, klinik umum, klinik kesehatan anak, atau klinik kesehatan tradisional. Mengurus izin usaha klinik kesehatan juga Anda perlu perhatikan. Sebab, jika tidak ada izin dari pemerintah, maka usaha Anda dianggap ilegal.

5. Layanan Analisa Laboratorium

Bisnis ini cocok untuk Anda yang memiliki keahlian dan latar belakang pendidikan analis kesehatan atau pranata laboratorium yang merupakan bagian dari profesi di bidang kesehatan. Seorang analis harus memiliki keterampilan dan tanggung jawab yang tinggi dalam pemeriksaan sampel. Hal ini berhubungan dengan adanya risiko yang fatal jika terjadi kesalahan.

Anda bisa bekerjasama dengan Lab laboratorium yang sudah lama berdiri dan terkenal dengan sistem waralaba. Salah satunya adalah Pusat Diagnostik Budi Sehat. Laboratorium ini didirikan oleh Boedijanto dan Hilda Widhyani yang berlokasi di Jl. S Parman No. 131  Surakarta, Jawa Tengah Telp. (0271) 3029199, di Surakarta sejak 1982.

Kedua pendiri sekaligus pemilik Budi Sehat ini juga berprofesi sebagai dokter. Tak heran, karena sudah berdiri puluhan tahun, Caroline, Franchise Manager Budi Sehat, mengklaim bekal pengalaman yang sudah diperoleh merupakan keunggulan mereka. Bisnis yang mereka tawarkan ada tiga paket waralaba yaitu:

  1. Pertama, Paket Pratama dengan nilai investasi Rp 50 juta. Paket ini hanya melayani lima jasa kesehatan, seperti jasa laboratorium klinik, rontgen, rekam kesehatan jantung, pap smear, dan home care. 
  2. Kedua, Paket Madya dengan nilai investasi Rp 100 juta. Jenis layanan kesehatan yang diberikan antara lain laboratorium klinik, rontgen, panoramic, USG, rekam jantung, pap smear, dan home care.
  3. Ketiga, Paket Utama senilai Rp 150 juta yang mencakup layanan semua Paket Madya dengan tambahan beberapa layanan lainnya, seperti, audiometri dan spirometri.

Manajemen Budi Sehat mengutip biaya royalti 5% dari omzet per bulan. Kerja sama waralaba ini berlangsung selama tujuh tahun dan bisa diperpanjang sesuai dengan perjanjian kedua pihak setelah masa kerja sama usai. Mitra harus membeli bahan baku dari pusat untuk memenuhi standar kualitas dan mutu.

Keahlian dan pendidikan kesehatan merupakan salah satu syarat sukses mendirikan layanan laboratorium ini, seperti tenaga profesional :

  1. Staf medis
    • Dokter Spesialis Patologi Klinik,
    • Dokter Spesialis Patologi Anatomik,
    • Dokter Spesialis Forensik,
    • Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik,
    • Dokter umum yang telah memiliki pengalaman teknis laboratorium
  2. Tenaga teknis laboratoriumTenaga administrasi
    • Analis Kesehatan atau Analis Medis,
    • Perawat Kesehatan,
    • Dokter umum,
    • Sarjana kedokteran,
    • Sarjana farmasi,
    • Sarjana biologi,
    • Sarjana teknik elektromedik,
    • Sarjana teknik kesehatan lingkungan

6. Rumah Sakit

Bagi investor besar menggarap bisnis rumah sakit adalah hal yang tepat, karena semua pelayanan kesehatan mencakup disini dari analisa laboratorium kesehatan, jasa pelayanan dari berbagai penyakit dengan tenaga medis profesional dari segala bidang profesi kesehatan, didukung oleh peralatan kedokteran berteknologi modern serta perlengkapannya sudah terpaket dan tersistem. Secara manajemen rumah sakit dan aturannya pun jelas, termasuk keuntungannya pun juga lebih besar apalagi terbantu dengan adanya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang sudah berlaku akan mendorong industri kesehatan. Dan dukungan dana dari lembaga keuangan maupun pemerintah juga akan dipermudah karena prospek keuntungan tidak diragukan lagi.

Tantangan Bisnis Kesehatan

Prospek kesehatan sejatinya memiliki prospek cerah. Pasalnya, setiap orang pasti menginginkan selalu sehat. Namun, bisnis ini menjadi padat modal karena peralatan di bidang kesehatan ini relatif mahal, dan kompetisi pun kiat ketat. Lihat saja, bisnis pijat refleksi, klinik kesehatan, hingga fitness center kini mudah ditemukan hingga ke sudut-sudut daerah.

Tantangan lain bisnis klinik kesehatan adalah tren teknologi yang semakin canggih. Dahulu kala pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan sebagainya harus dilakukan di laboratorium. Kini, layanan kesehatan semacam itu tersedia di banyak pusat perbelanjaan.

Diferensiasi produk atau layanan menjadi kunci untuk memenangkan persaingan yang ketat. Ambil contoh layanan Nano Healthy Family. Pijat refleksi di Pluit, Jakarta Barat, ini memberikan minuman jahe gratis bagi pelanggan pijat.

Semoga bermanfaat, salam sehat untuk Anda dan Keluarga.

Sumber

Bisnis Berjualan Pulsa Elektrik sepertinya adalah salah satu jenis usaha modal kecil yang paling banyak diminati oleh para pebisnis pemula.

menu-bebasbayarTampilan Dashboard BebasBayar

Tenyata alasannya pun cukup beragam loh pembaca, nggak percaya? yuk langsung saja kita lihat alasan mereka berikut ini, 

Pertama,
Karena bisnis berjualan pulsa elektrik ini dipandang cukup mudah untuk dilakukan.
Cara memulai usaha dan teknik berjualannya pun cukup mudah, bisa dilakukan di rumah dan bisa dijadikan usaha sampingan/sambilan untuk menambah uang belanja bagi para karyawan atau uang jajan untuk para siswa dan mahasiswa.
Daftar GRATIS di >> BebasBayar http://bit.ly/go_bebasbayar
atau download aplikasinya di >> APK BebasBayar http://bit.ly/apk_bebasbayar

bebasbayar-mobile

Tampilan Aplikasi Android BebasBayar

Kedua,
Karena bisnis jualan pulsa ini bisa dimulai dengan modal yang relatif sangat kecil, Setahu admin sih, minimal Depositnya hanya Rp.10.000,- sehingga resikonya pun juga bisa dianggap cukup kecil.

Dan yang ketiga,
Terutama bila kita melihat peluang dan kebutuhan pasar akan pulsa pada masa kini yang semakin hari menunjukkan angka dan volume yang semakin menggiurkan.

Maka tidaklah mengherankan apabila bisnis berjualan pulsa Elektrik ini menjadi salah satu bisnis rumahan modal kecil dan usaha sampingan yang paling banyak diminati oleh masyarakat terutama bagi mahasiswa dan ibu rumah tangga yang ingin mencari kesibukan lain selain mengurus rumah tangga tentu saja. hehe..

Bagaimana Peluang dan Prospek Bisnis Jualan pulsa elektrik ini? 
Sudah kita ketahui bersama bahwa hampir semua orang kini memiliki Handphone atau Gadget yang setiap harinya membutuhkan pulsa dengan jumlah yang tidak sedikit, Tentunya ini adalah sebuah peluang bisnis yang cukup disayangkan bila kita abaikan begitu saja.

Meningkat pesatnya kebutuhan pasar akan pulsa ini sebenarnya tidaklah terlalu mengherankan, mengingat selain makin banyaknya jumlah pengguna Hape dan Gadget dari tahun ke tahun.

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Alasan Berikutnya adalah karena adanya pergeseran penggunaan Hp dan gadget dari sekedar untuk Melakukan panggilan via Telpon dan Sms, kini para user gadget menjadi lebih aktif dan bervariatif seiring dengan ramainya penggunaan Jaringan Internet melalui gadget mereka.Anda pasti sangat setuju bahwa, pada masa ini penggunaan pulsa yang terbesar malah digunakan untuk aktifitas online di intenet misalnya untuk mengakses media sosial, Chatting, video call, browsing informasi, mengakses situs toko online, main game, mendownload lagu, streaming video dan lain sebagainya.

Jadi pada prinsipnya peluang atau prospek berbisnis pulsa ini terbilang sangat menjanjikan bukan?

Jualan Pulsa, Contoh bisnis rumahan menguntungkan yang paling diminati

Sebntar lagi admin juga akan berusaha memberikan hitung hitungan kasar untuk anda agar bisa menghitung dan memperkirakan prospek dan keuntungan yang bisa anda peroleh dari bisnis rumahan sekaligus usaha sampingan berjualan pulsa elektrik dengan kebutuhan modal awal yang relatif sangat kecil ini.

Gambaran dan Analisa Bisnis Berjualan Pulsa Elektrik 
Baiklah pembaca misalnya, anda tinggal di sebuah perumahan, dan apabila anda hanya membidik tetangga sekitar rumah anda, yakni masing masing 5 tetangga di kiri, 5 tetangga di kanan, 5 di depan dan 5 tetangga belakang, maka jumlah total tetangga anda yang menjadi pelanggan anda adalah 20 rumah tangga. Maka anda akan bisa menghitung berapa omset yang akan anda raih dalam 1 bulan.

Misalkan 20 Tetangga kita itu rata rata membutuhkan pulsa sebesar 50 ribu saja per orang, dan masing masing rumah tangga memiliki 3 orang pengguna hape dan gadget, maka omset yang akan anda raih dalam sebulan adalah..

(20 rumah x 3 orang) x Rp. 50.000

= Rp. 3.000.000

Dengan omset segitu pendapatan yang anda peroleh memang belum begitu banyak yakni sekitar Rp.300.000-Rp. 450.000 saja perbulan, angka itu adalah hasil kali laba yang biasanya adalah berkisar 10%-15% nya dari omset penjualan yang anda dapatkan dalam sebulan.

Agar Pendapatan saya tidak selalu segitu saja, Strategi Apa dan cara Apa yang paling jitu melipatgandakan Keuntungan bisnis sampingan/Rumahan Berjualan pulsa Elektrik ini?
Sungguh mustahil rasanya bila konsumen anda hanya akan segitu saja jumlahnya selamanya jika anda rajin berpromosi dan memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggan di sekitar rumah anda.

Belum lagi bila anda membuka usaha jualan pulsa di tempat yang strategis, misalnya memilih tempat jualan di sekitar jalan raya dimana ada banyak orang yang berlalu lalang di sekitar sana.

Anda juga bisa mencari tambahan pelanggan dari teman teman anda, dari tempat kerja atau dari rekan rekan bisnis anda.

Kini anda bisa menghitung kembali bila ada 100 rumah tangga alias 300 pelanggan yang telah menjadi pelanggan tetap anda setiap bulannya.

Maka 300 orang x 50 ribu hasilnya adalah Rp.15.000.000,00- (lima belas juta rupiah) dan laba untuk anda adalah Rp. 1.500,000-2.250.000 per bulan.

Tentunya angka angka ini memang tidak terlalu besar, namun dilihat dari mudahnya transaksi, kecilnya modal yang dibutuhkan untuk memulainya, dan sangat ringannya barang dagangan anda ini, (karena pulsa memang tidak mempunyai bobot).

Tahulah anda sekarang apa sih yang membuat bisnis ini sangat diminati karena memang terbukti cukup menguntungkan sekalipun modal awal yang dibutuhkan sangat minimalis sekali dan resikonya juga bisa dibilang sangat kecil.

Bonus Tips dan Trik untuk memaksimalkan pendapatan dari bisnis berjualan pulsa elektrik ini
Beberapa strategi lain yang bisa anda lakukan untuk lebih memaksimalkan keuntungan dan mengefisiensi bisnis berjualan pulsa elektrik ini antara lain :

1. Menjalankan sistem downline pulsa,

2.  Jual pulsa secara online,

3. Menambah Jenis produk pulsa lainnya misalnya dengan menyediakan pulsa listrik rumah dll

Yang InsyaAllah, beberapa strategi rahasia lainnya sehingga anda dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian dalam berbisnis pulsa elektrik tersebut akan kami kupas secara lengkap dan sempurna dalam ulasan kami pada postingan mendatang.

Jadi jangan lupa untuk mem bookmark, save page dan  berlangganan artikel blog ini via email untuk mendapatkan pemberitahuan tentang update artikel terbaru dari blog  ini dengan segera.
Walhasil, bisnis berjualan pulsa ini memang sangatlah patut untuk diperhitungkan terutama bagi anda Ibu ibu rumah tangga, mahasiswa dan para karyawan yang ingin menambah penghasilan dari bisnis sampingan dan rumahan ini.
Karena memang telah terbukti bahwa bisnis berjualan pulsa ini cukup lumayan untuk bisa menambah pundi pundi pendapatan anda sekalian setiap bulannya.

Selamat berbisnis, dan semoga sukses. 🙂

Info lebih lanjut :
Telp/sms/Whatsapp : 081355545513 (Fast Respon)
PIN BBM : 5B6FC2F1 (Fast Respon)